Minggu, 12 Juni 2011

Sejarah Matematika Adalah Diriku

Siapa yang tidak kenal matematika, sebuah bidang ilmu yang luas karena selalu dipakai sehari-hari dan menjadi rujukan bagi hampir semua bidang ilmu lainnya. Perjalanan keilmuan matematika sudah sedemikian panjang dan lengkap. Perkembangan ini tidak berhenti namun terus berlanjut seiring dengan perkembangan ilmu-ilmu lainnya. Implementasi matematika semakin luas dan terbuka. Tak ada salahnya kita mengingat sebagian tokoh yang membangun keilmuan matematika.
Pada saat kita lahir dengan kondisi yang baru saja mengenal dunia dan belum tahu apa yang akan terjadi, sama halnya dengan lahirnya peristiwa sejarah matematika yang baru mulai ditemukannya suatu rumus matematika oleh para matematikawan dengan kondisi yang belum sempurna, karena masih berupa rumus yang sederhana yang perlu untuk dikembangkan lagi. Perkembangan sejarah matematika sama halnya dengan saat kita mengalami pertumbuhan dimana kita menjadi seorang yang berkualitas dengan bertahap dalam mencapai kesuksesan. Pada saat ini, kita masih berada di titik pertengahan dan belum mencapai puncak yaitu kesuksesan sehingga kita masih harus melanjutkan perjalanan lagi untuk meraih kesuksesan tersebut sama halnya dengan sejarah matematika yaitu pada suatu masa tertentu meskipun suatu rumus sudah kelihatan akurat tapi masih perlu untuk dikembangkan lagi. Dan pada akhirnya, suatu saat nanti kita akan memperoleh kesuksesan begitu pula dengan sejarah matematika yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu rumus, teorema, dan lain sebagainya yang paling akurat. Untuk itu, sejarah matematika sama pentingnya dengan diriku. Hidup ini penuh dengan suatu peristiwa sejarah dan sejarah matematika ada dalam perjalanan hidupku dari lahir sampai saat ini dan seterusnya akan tetap melekat dalam diriku.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.
Secara umum, semakin kompleks suatu gejala, semakin kompleks pula alat (dalam hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekadar mendekati penyelesaian eksak seakurat-akuratnya. Jadi, tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, melainkan disebabkan oleh sulit dan kompleksnya gejala yang penyelesaiannya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang matematika tersebut. Sebaliknya berbagai gejala fisika yang mudah diamati, misalnya jumlah penduduk di seluruh Indonesia, tidak memerlukan jenis atau cabang matematika yang canggih. Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk mencari penyelesaian (jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika hadir secara objektif di alam menurut kemurnian logikanya, atau apakah objek-objek itu buatan manusia dan terpisah dari kenyataan. Seorang matematikawan benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Albert Einstein, di pihak lain, menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."
Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus dibangun sebagai alat untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang digunakan untuk menjelaskan perubahan variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan yang berujung secara alamiah kepada hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya, dan metoda untuk memecahkan masalah ini adalah topik dari persamaan differensial. Untuk merepresentasikan kuantitas yang kontinu digunakanlah bilangan riil, dan studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat fungsi nilai riil dikenal sebagai analisis riil. Untuk beberapa alasan, amat tepat untuk menyamaratakan bilangan kompleks yang dipelajari dalam analisis kompleks. Analisis fungsional memfokuskan perhatian pada (secara khas dimensi tak terbatas) ruang fungsi, meletakkan dasar untuk mekanika kuantum di antara banyak hal lainnya. Banyak fenomena di alam bisa dideskripsikan dengan sistem dinamis dan teori chaos menghadapi fakta yang banyak dari sistem-sistem itu belum memperlihatkan jalan ketentuan yang tak dapat diperkirakan.
Mereka yang berminat kepada matematika seringkali menjumpai suatu aspek estetika tertentu di banyak matematika. Banyak matematikawan berbicara tentang keanggunan matematika, estetika yang tersirat, dan keindahan dari dalamnya. Kesederhanaan dan keumumannya dihargai. Terdapat keindahan di dalam kesederhanaan dan keanggunan bukti yang diberikan, semisal bukti Euclid yakni bahwa terdapat tak-terhingga banyaknya bilangan prima, dan di dalam metode numerik yang anggun bahwa perhitungan laju, yakni transformasi Fourier cepat. G. H. Hardy di dalam A Mathematician's Apology mengungkapkan keyakinan bahwa penganggapan estetika ini, di dalamnya sendiri, cukup untuk mendukung pengkajian matematika murni. Para matematikawan sering bekerja keras menemukan bukti teorema yang anggun secara khusus, pencarian Paul Erdős sering berkutat pada sejenis pencarian akar dari "Alkitab" di mana Tuhan telah menuliskan bukti-bukti kesukaannya. Kepopularan matematika rekreasi adalah isyarat lain bahwa kegembiraan banyak dijumpai ketika seseorang mampu memecahkan soal-soal matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar